Jumat, 08 April 2016

Ada Kuliner Mie Aceh, antara isu ganja, hikmah tsunami dan GAM

Kuliner Aceh - Karena saya beberapa kali ke kota Banda Aceh sejak liputan tsunami pada akhir 2004, dan saya tidak akan pernah melupakan kalimat pertama seorang sahabat di kota itu yang berkata "jangan lupa menyantap mie Aceh". Kadang memilih kuliner aceh paling enak mie Aceh model tumis atau goreng, tetapi saya terlanjur jatuh cinta mie Aceh rebus – yang menunya tidak sulit ditemukan di berbagai rumah makan atau kedai di sudut-sudut kota itu. Dan ini terus berulang setiap ke Banda Aceh.


Dan tentu itu sudah biasa, karena pada masa itu belum ada ribut-ribut soal larangan (ganja). Kalau Anda ke dapur, ada botol biji ganja itu biasa saja. Tidak ada yang aneh. Dan selanjutnya, bisa ditebak. Riwayat saya bersentuhan langsung dengan makanan campuran peradaban kuliner Cina, India dan Arab itu, membuat lidah saya terlanjur mengakrabi mie Aceh.

Sampai hingga di Jakarta, saya pun dihadapkan pertanyaan klise yang juga sering diutarakan para pengelana yang baru pulang dari perjalanan jauh: "Di manakah saya mendapatkan makanan tradisional dari tempat yang pernah saya kunjungi?"

Referensi : http://halomuda.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar